Wednesday, December 22, 2010

Sukses Bisnis, dealer, grosir, handphone, pulsa, voucer

More...

Bisnis voucher itu bisnis kepercayaan. Ada tiga macam jenis voucher
handphone, voucher fisik, lalu voucher IP verupa selembar kertas print
ada nomor seri tapi nomor kodenya terbuka sehingga rawan kebocoran, dan
voucher elektrik hanya berupa nomor kode saja. Untuk voucher fisik atau
IP transfer datanya dari pelanggan ke server pusat operator.

Sedangkan untuk voucher elektrik ada provider lain seperti dealer yang
akan mengecek apakah benar yang mengirim sms itu agennya. Dealer akan
mengecek lewat server komputer yang ada di dealer.Sedangkan voucher
elektrik itu terbagi beberapa macam, misalnya ada model M-Kios atau
M-Tronic dan peralatannya berupa chip yang dikeluarkan provider yang
hanya bisa mengisi satu jenis voucher handphone, seperti M-Kios hanya
untuk produk Telkomsel saja, M-Tronic untuk produk Mentari, dsb.

Tipe kedua elektrik, dimana ada vendor yang menggabungkan teknologi.
Sistemnya mengumpulkan beberapa dealer sehingga dengan satu chip bisa
mengisi semua macam kartu ponsel. Sedangkan voucher IP rawan kebocoran
sehingga jarang di jual. Penjual voucher handphone harus memahami dua
hal ini sebelum ia menentukan jenis voucher yang ingin dijual, apakah
fisik atau elektrik.

Untuk menjalin kerjasama dengan operator seluler, dealer harus berbadan
hukum, seperti misalnya Telkomsel di Jakarta memiliki puluhan dealer dan
diluar daerah. Kalau seseorang ingin buka outlet voucher di mal,
carilah tempat yang strategis, disewa, didekorasi, setelah itu lakukan
penjualan. Disetiap mal ada pusat sentra selular , pasti ada grosir
voucher atau grosir handphone. Umumnya grosir voucher tidak menjual
handphone dan yang dipajang berupa voucher saja. Toko eceran akan
mengambil grosir voucher dari agen/ grosiran, dan agen ini ada di
beberapa mal atau sentra pasar.

Agen/ grosir voucher dengan mudah kita temui di mal, dealer ditiap
daerah juga pasti ada. Untuk memperoleh alamat dealer itu bisa lewat
operator selular kartu ponsel bersangkutan. Di Jakarta misalnya, agen
voucher itu banyak di Roxy dan ITC Cempaka Mas.

Proses kerjanya secara garis besar dari operator ke authorized dealer,
baru voucher itu ke agen atau grosir. Agen ini biasanya menjual dalam
jumlah besar dan melakukan pembelian partai dengan harga yang lebih
murah dari harga eceran, dan ia memiliki konsumen terdiri dari toko-toko
yang menjual secara eceran.

Untuk menentukan lokasi strategis, di perumahan harus ada jalan tembus,
berupa jalan poros, dan bisa menembus perumahan lainnya, atau di tepi
jalan raya, tetapi jangan terlalu macet. Bisa juga didepan kampus atau
perkantoran. Sedangkan untuk mencari pasar pertama kali bisa di lakukan
dengan memasang spanduk, atau promosi dengan brosur.

Bagi pemain bisnis voucher khususnya di tingkat pengecer atau agen,
usahanya tergantung ketersediaan barang, bila hanya selisih harga
sedikit mereka berani mengambil barang. Pergerakan harga juga sesuai
kebutuhan pasar yang bisa diketahui oleh agen dari para dealer atau
rekanan usahanya. Bisnis ini sudah jadi tren dan sudah jadi kebutuhan
pokok, sednagkan tingkat harga di pengecer tidak mungkin selalu lebih
murah dari pasar. Pengecer bisa saja mengambil margin kecil, misalnya
membuat harga salah satu voucher yang paling laku lebih murah dibanding
yang lain dengan margin keuntungan Rp. 500 – Rp. 1.000, dan rata-rata
keuntungan voucher bisa mencapai Rp. 1000 sampai Rp. 3.000.

Untuk menyikapi persaingan harga pengecer bisa membuat perkumpulan
seperti di Jakarta Utara ada Asosiasi Pedagang Selular, yang mengimbau
untuk tidak perang harga, atau bisa juga pengecer jual murah tapi jangan
di tampilkan di papan nama counternya.

Persaingan dengan bisnis voucher lewat MLM, meski berpengaruh terhadap
bisnis voucher konvensional tetapi tidak terlalu besar, kecuali tren
masyarakat Indonesia itu sudah terbiasa dengan MLM. Seperti voucher
fisik yang tetap masih ada, meski ada voucher elektrik, baik pra bayar
atau pasca bayar, seperti di Singapora dengan teknologi komunikasinya
jauh lebih berkembang.

Keuntungan

Investasi sebagai pengecer di bawah agen, kalau hanya menjual voucher
cukup Rp. 3 juta untuk modal berputar tapi harus siap tiap hari
mengambil barang ke agen, tergantung target penjualan per hari. Kalau
rata-rata harga voucher Rp. 60.000, maka omsetnya sehari dengan menjual
50 voucher bisa Rp. 3 jutaan dengan rata-rata untung Rp. 2.000 per
voucher atau total keuntungan Rp. 100 ribu perhari atau Rp. 3 juta per
bulan.

Bila pengecer ingin ada stok untuk dua hari berikutnya, modal bisa
sekitar Rp. 6 jutaan. Ini hanya dari voucher. Kalau mau menjual
aksesoris yang menarik, modalnya Rp. 500 ribu sampai Rp. 1 jutaan. Bila
ingin menjual handphone second misalnya, dengan stok 10 yang harganya
Rp. 500 ribuan berarti modalnya ditambah Rp. 5 juta lagi. Bila lokasinya
di mal tidak perlu stok handphone tersebut, tetapi di eceran kadang
perlu stok, seperti di perumahan, atau bisa lewat pemesanan saja. Itu
dari modal yang berjalan di luar sewa tempat , etalase, dekorasi,
komputer untuk membuat laporan, karena ada yang sistemnya mengecek
inventori dan perubahan harga.

Yang mengatur perubahan harga itu pasar dan pemain yang stok barangnya
banyak. Biaya sewa tempat ada yang Rp. 4 juta sebulan, di mal ada yang
Rp. 50 juta setahun, di pinggir jalan Rp. 4-5 juta sampai Rp. 20 juta
setahun, tergantung besar kecil dan posisi strategis tempat serta
keamanan lokasi. Sedangkan gaji pokok karyawan sekitar Rp. 600-700 ribu,
minimal dua orang kecuali kalau di perumahan bisa satu orang saja, dan
jam buka dari pagi sampai siang lalu di lanjutkan sore sampai malam.
Jadi di lengkapi dengan menjual produk selain voucher modal awal bisa
sekitar Rp. 15 juta – 20 juta untuk set up awal di luar sewa, omsetnya
tergantung besar kecil pasar, tetapi ( kalau ramai) bisa berpotensi
untung perbulan Rp. 3-6 jutaan. Untuk memperoleh modal awal ini bisa
bekerja sama dengan investor.
ILUSTRASI PENDAPATAN ANDA!!
Level Downline Tidak Terbatas!!!


Si A Transaksi 50x Sehari x Rp.100=Rp.5000
Si B Transaksi 50x Sehari x Rp.100=Rp.5000
Si C Transaksi 50x Sehari x Rp.100=Rp.5000
Si D Transaksi 50x Sehari x Rp.100=Rp.5000
Si E Transaksi 50x Sehari x Rp.100=Rp.5000
Si F Transaksi 50x Sehari x Rp.100=Rp.5000
Si G Transaksi 50x Sehari x Rp.100=Rp.5000
Si H Transaksi 50x Sehari x Rp.100=Rp.5000
Si I Transaksi 50x Sehari x Rp.100=Rp.5000
Si J Transaksi 50x Sehari x Rp.100=Rp.5000

Komisi Anda Sehari Rp.50.000 Total Sebulan Rp.1500.000 Untuk 10 Agen

Jika Anda Mempunyai 50 agen Yang bergabung
Komisi Anda Sehari Rp.250.000 Total Sebulan Rp.7.500.000 Untuk 50 Agen

Dan Jika Anda Mempunyai 100 agen Yang bergabung
Komisi Anda Sehari Rp.500.000 dan Total Sebulan Rp.15.000.000
Bayangkan Jika Anda Mempunyai 200 agen Yang bergabung
Komisi Anda Sehari Rp.1000.000 dan Total Sebulan Rp.30.000.000
FANTASTIS!!
BISNIS INI SANGAT SEDERHANA,MURAH,PRAKTIS,DIJAMIN LAKU DAN MUDAH!!!CUKUP
DENGAN DEPOSIT AWAL PENDAFTARAN RP.100.000 SAJA!ANDA SUDAH MENJADI
DEALER PULSA
HARGA BERSAING!



More: http://www.hsengine.com/s?w=telkomsel+indonesia

No comments:

Post a Comment